Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Beasiswa Magister untuk Cetak Ahli Terowongan

Kompas.com - 02/11/2025, 10:39 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyiapkan program beasiswa guna membangun generasi profesional di bidang terowongan.

"Kita membutuhkan insinyur dan tenaga ahli dengan spesialisasi tinggi. Kami telah menyiapkan program beasiswa magister dengan fokus pada struktur geologi dan terowongan untuk membangun generasi baru profesional terowongan," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian PU, Boby Ali Azhari, dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).

Boby menjelaskan, pengerjaan proyek terowongan bawah tanah masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari aspek teknis hingga keterbatasan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri.

Baca juga: Terowongan Penghubung Stasiun Glodok dan Kota Selesai Dibangun

Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur bawah tanah membutuhkan keahlian yang sangat spesifik dan berbeda dari teknik sipil umum.

Karena itu, peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga ahli menjadi prioritas utama pemerintah.

Perkuat Sertifikasi Tenaga Konstruksi

Selain melalui beasiswa, Kementerian PU juga memperkuat program sertifikasi bagi tenaga konstruksi.

Hingga Oktober 2025, sebanyak 30 profesional telah tersertifikasi sebagai ahli madya perencanaan terowongan jalan, dan 24 lainnya sebagai insinyur muda di bidang yang sama.

"Sertifikasi ini menjadi bukti kompetensi dan kesiapan tenaga kerja nasional dalam menghadapi proyek-proyek berteknologi tinggi," kata Boby.

Tak hanya bagi tenaga perorangan, sertifikasi juga diberikan kepada badan usaha jasa konstruksi. Hingga Oktober 2025, tercatat 34 perusahaan telah memperoleh sertifikat badan usaha (SBU) untuk klasifikasi konstruksi terowongan.

Baca juga: Usai Inspeksi, Kementerian PUPR Sebut Tak Ada Retakan di Terowongan Tol Cisumdawu

Tantangan Teknis dan Pentingnya Kolaborasi

Ketua Masyarakat Terowongan dan Konstruksi Bawah Tanah Indonesia (MTKBTI), Weni, menyoroti tantangan teknis yang dihadapi industri konstruksi bawah tanah, terutama terkait kondisi geologi dan geoteknik yang berbeda di tiap wilayah.

Menurutnya, peningkatan kemampuan SDM dan transfer teknologi internasional menjadi kunci memperkuat sektor tersebut.

"Kami membuka ruang kolaborasi dengan insinyur mancanegara agar terjadi pertukaran ilmu dan pengalaman," ujarnya.

Meski menghadapi tantangan finansial dan teknis, Weni optimistis potensi industri konstruksi bawah tanah di Indonesia sangat besar. Dalam jangka panjang, sektor ini diyakini akan memberikan manfaat besar bagi pembangunan nasional.

Baca juga: Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

MTKBTI Resmi Didirikan

MTKBTI resmi dibentuk dan menggelar inaugurasi pertama sebagai wadah sinergi di tengah meningkatnya proyek pembangunan bawah tanah di Indonesia, seperti MRT Jakarta, Kereta Cepat Jakarta–Bandung, hingga rencana terowongan bawah laut menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

Weni menjelaskan, organisasi ini menjadi ruang bagi pelaku industri konstruksi bawah tanah untuk berkolaborasi, bertukar pengetahuan, serta menjembatani komunikasi dengan regulator.

"Kami ingin agar pelaku industri konstruksi bawah tanah tidak berjalan sendiri. Ini wadah bersama untuk berdiskusi, mencari solusi, dan berkomunikasi dengan regulator seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian ESDM," kata Weni.

Saat ini, MTKBTI telah menerima sekitar 130 aplikasi pendaftaran anggota individual dan menargetkan 15 anggota korporasi pada tahun ini.

Ke depan, asosiasi berkomitmen memperluas keanggotaan sekaligus mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi guna meningkatkan kapasitas insinyur serta praktisi di bidang konstruksi bawah tanah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau