KOMPAS.com - Trik membuat tape ketan agar manis alaminya keluar bisa jadi tantangan bagi banyak orang.
Proses fermentasinya memang sederhana, tapi hasil akhirnya bisa sangat berbeda jika langkah-langkah kecil diabaikan.
Tape yang terlalu asam atau cepat basi sering kali disebabkan oleh bahan yang tidak murni atau alat yang kurang bersih.
Baca juga:
Dilansir dari laman Kompas.com yang tayang pada Sabtu (10/30/2021) Kurniawan Indonesianto, pemilik usaha Tape Ketan Budhe Wati, kunci tape ketan yang manis dan tahan lama terletak pada pemilihan beras ketan, proses kukus, serta cara menambahkan ragi yang tepat.
Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah membuat tape ketan manis dan anti gagal.
Langkah pertama yang paling penting adalah memilih beras ketan murni tanpa campuran beras putih. Campuran beras putih dapat mengganggu proses fermentasi dan membuat rasa tape kurang manis.
“Nah prosesnya itu pertama, cari yang murni beras ketan. Bukan yang ada campuran beras putihnya,” ujar Kurniawan.
Selain itu, pahami juga karakter beras yang digunakan karena tiap jenis bisa membutuhkan waktu rendam berbeda. Ada yang cukup dua jam, ada pula yang harus direndam hingga tiga jam agar ketan benar-benar pulen dan mudah difermentasi.
Ilustrasi tape ketan hijau dalam cup. Setelah direndam, beras ketan perlu dikukus dua kali. Proses pertama dilakukan selama 10–20 menit hingga setengah matang, lalu ketan dicuci sampai tidak lengket di tangan. Setelah itu, kukus kembali selama 30 menit hingga benar-benar matang dan empuk.
Menurut Kurniawan, beras ketan yang matang sempurna akan menghasilkan tape yang lembut dan manis. Jika kukusan kurang matang, hasil tape bisa keras dan rasanya cenderung asam.
Setelah dikukus, biarkan beras ketan dingin di nampan besar. Namun jangan hanya didiamkan, balik perlahan agar bagian bawah tidak lembap karena uap.
“Waktu didiamkan itu jangan cuma didiamkan. Kadang yang di bawah itu kan agak berkeringat, itu harus dibalik supaya enggak berkeringat. Tapi enggak sering, cuma sekali balik waktu agak hangat,” jelas Kurniawan.
Langkah sederhana ini membantu hasil tape tetap kering dan tidak cepat basi.
Agar tape ketan terasa manis alami, tambahkan sedikit gula pada ragi sebelum dicampurkan ke ketan. Ragi tanpa gula memang tetap bisa menghasilkan tape, tapi rasanya sering kali lebih asam.
“Nek aku raginya tak tambah gula. Kadang kalau enggak pakai gula bisa kecut, meski tetap manis. Tapi kalau ditambah gula hasilnya lebih berair dan manis alami,” ujarnya.
Taburkan ragi secara merata ke seluruh permukaan beras ketan agar proses fermentasi berjalan seimbang.
Ilustrasi es buah tape ketan. Ragi yang digunakan sebaiknya diayak terlebih dahulu supaya butirannya halus dan mudah menempel merata di beras ketan. Selain membuat fermentasi lebih sempurna, cara ini juga mencegah bercak putih yang sering muncul di permukaan tape setelah matang.
Proses fermentasi biasanya berlangsung 2–4 hari, tergantung suhu ruangan. Jika udara panas, tape akan matang lebih cepat, tapi jangan dibiarkan terlalu lama karena bisa menjadi asam dan lembek. Tape yang ideal memiliki aroma harum dan tekstur lembut dengan rasa manis yang muncul alami.
Ilustrasi tape ketan berbungkus daun pisang. Kebersihan alat menjadi faktor penting agar tape tidak cepat basi. Pastikan wadah, daun pisang, atau cup yang digunakan benar-benar bersih dan kering.
Kurniawan menyarankan membersihkan wadah menggunakan tisu alih-alih lap dapur agar debu terlihat dan bisa dibersihkan sempurna.
Selain itu, hindari penggunaan daun pisang yang sudah menguning karena bisa membuat tape berwarna kuning dan mudah rusak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangLihat postingan ini di Instagram