Xinhua menyebut, pertemuan kali ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah organisasi. Forum ini beranggotakan 10 negara, China, India, Rusia, Pakistan, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Belarus, ditambah 16 negara lain berstatus mitra dialog atau pengamat.
KTT berlangsung di tengah ketegangan perdagangan global setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif terhadap berbagai negara. Kebijakan itu mendorong banyak negara mencari mitra dagang baru di tengah ketidakpastian arah kebijakan ekonomi Washington.
Sejak berdiri pada 2001, SCO berkembang menjadi forum kerja sama ekonomi dan keamanan. China memanfaatkan forum ini untuk memperluas pengaruh ekonominya, sementara Rusia menjadikannya sarana menjaga hubungan dengan Asia Tengah. Perang di Ukraina membuat Moskow semakin bergantung pada SCO.
Bagi India, forum ini juga memberi panggung penting, terutama setelah hubungan dengan AS kembali tegang akibat kebijakan tarif. Kehadiran Modi di Tianjin menandai kunjungan pertamanya ke China dalam tujuh tahun terakhir.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang turut hadir menegaskan pentingnya multilateralisme, menyebut China sebagai pilar fundamental sistem internasional.
Baca juga: Trump Berbalik Arah, Kini Izinkan 600.000 Mahasiswa China Masuk AS
Hari pertama KTT juga diwarnai serangkaian pertemuan bilateral. Putin tiba di Tianjin dengan sambutan karpet merah dari pejabat senior China.
Media pemerintah China menggambarkan kunjungan empat harinya sebagai simbol hubungan terbaik sepanjang sejarah, paling stabil, dewasa, dan signifikan secara strategis di antara negara besar.
Dalam wawancara dengan Xinhua sebelum keberangkatan, ia menegaskan Rusia dan China sama-sama menolak sanksi Barat yang dianggap diskriminatif. Ekonomi Rusia sendiri kini berada di ambang resesi akibat perang di Ukraina dan tekanan sanksi internasional.
Turkiye menekankan pentingnya investasi perusahaan China di negaranya serta membahas isu Gaza, perang di Ukraina, dan pembangunan kembali Suriah setelah jatuhnya Presiden Bashar Al Assad tahun lalu.
Menurut Xinhua, Xi menegaskan bahwa China dan Turkiye sama-sama negara besar yang sedang tumbuh dengan semangat independen.
Baca juga: Putin Kecam Sanksi Barat Makin Cekik Ekonomi Rusia Jelang Kunjungi China
Azerbaijan menegaskan komitmen memperkuat kemitraan strategis komprehensif dengan Beijing, termasuk penguatan jalur transportasi internasional Trans-Kaspia yang menghubungkan barang-barang China melalui Azerbaijan serta kerja sama energi dengan memanfaatkan cadangan gas alam.
Beijing juga menegaskan dukungan terhadap rencana Azerbaijan bergabung sebagai anggota penuh SCO.
Pada 2023, Azerbaijan merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang mayoritas penduduknya etnis Armenia, sementara China sebelumnya telah mengakui wilayah itu sebagai bagian dari Azerbaijan.
Dukungan Baku terhadap prinsip Satu-China, termasuk pengakuan Taiwan sebagai bagian dari wilayah China, memperkuat kedekatan kedua pihak.
Armenia di sisi lain mengumumkan peningkatan status hubungan dengan Beijing menjadi kemitraan strategis.
Baca juga: India Dihajar Tarif AS, Modi Bela-belain ke China Minta Dukungan Xi Jinping
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut langkah ini akan membuka peluang kerja sama baru. Kedua pihak sepakat memperdalam kolaborasi Belt and Road, memperluas konektivitas, serta pertukaran di bidang pendidikan, teknologi, budaya, dan pariwisata.
Yerevan menegaskan komitmennya pada prinsip satu-China, sedangkan Beijing menyatakan mendukung Armenia untuk memperluas peran di SCO.
Taiwan sendiri tetap memerintah dengan pemerintahannya sendiri meski dianggap Beijing sebagai provinsi, dan Presiden Taiwan William Lai berulang kali menegaskan kedaulatan negaranya.
Artikel ini pernah tayang di DW Indonesia dengan judul: KTT SCO: India dan China Bangun Blok Baru Lawan Tekanan Barat.
Baca juga: UMKM China Ketar-ketir, Iuran Jaminan Sosial Pekerja Akan Dibebankan ke Pengusaha
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini