Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pakubuwono XIII, Kisah Hidupnya Sebagai Raja Keraton Surakarta hingga Sosok Penggantinya

Kompas.com - 02/11/2025, 18:46 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada pada Minggu (2/11/2025) pagi.

Dilansir dari TribunSolo.com, Sinuhun Pakubuwono XIII berpulang sekitar pukul 07.30 WIB, di Rumah Sakit Indriati karena sakit.

Kabar kepergian sang raja meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat dan keluarga besar Keraton Surakarta Hadiningrat.

Berikut adalah profil singkat PB XIII yang dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber.

 Baca juga: Profil Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Solo yang Wafat di Usia 77 Tahun

Profil Sri Susuhunan Pakubuwono XIII

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta merupakan putra tertua Pakubuwono XII lahir pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi.

Namun, karena masa kecilnya kerap sakit, namanya kemudian diganti menjadi GRM Suryo Partono.

Ia merupakan putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwono XII dengan Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum.

Saat menjadi putra mahkota, ia menyandang gelar Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi.

Setelah naik tahta, gelar lengkapnya yaitu Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwono Senapati ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping XIII.

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Wafat, Pemakaman Raja Keraton Solo Akan Dilakukan di Imogiri 

Kehidupan Sebelum Menjadi Raja

Dikutip dari TribunSolo.com, sebelum naik takhta, Hangabehi dikenal aktif di berbagai bidang.

Ia pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta serta menempati sejumlah posisi penting di lingkungan keraton.

Pada tahun 1985, Hangabehi turut memimpin penanganan krisis saat terjadi kebakaran besar di Keraton Surakarta dan berhasil menyelamatkan banyak pusaka berharga.

Atas jasanya, ayahandanya, Pakubuwono XII, menganugerahkan kepadanya Bintang Sri Kabadya I, penghargaan tertinggi yang hanya diterima olehnya di antara seluruh putra raja.

Selain aktif di lingkungan keraton, Hangabehi juga sempat bekerja kantoran. Ia bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau, sebelum kemudian menetap di Jakarta.

Hangabehi dikenal memiliki hobi di bidang musik dan teknologi, bahkan pernah aktif di Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Atas kontribusinya dalam pelestarian budaya, ia juga menerima gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL), Amerika Serikat.

Potret Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Potret Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII.

Penobatan Menjadi Pakubuwono XIII

Pada tahun 1979, melalui keputusan adat (paugeran), GRM Suryo Partono ditetapkan sebagai putra mahkota dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi, yang berarti ia menjadi calon penerus sah tahta Kasunanan Surakarta.

Ia kemudian menaiki tahta menggantikan Sri Susuhunan Pakubuwono XII yang wafat pada 11 Juni 2024, setelah sang ayah menjadi raja di Keraton Solo selama 59 tahun (1945-2004).

Sebagai Pakubuwono XIII, ia bertakhta sejak dinobatkan pada 10 September 2004 dengan didampingi oleh permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII Hangabehi.

Gelar lengkapnya saat bertahta sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta yaitu Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwono Senapati ing Alaga Ngabdulrahman Sayidin Panatagama Kaping XIII.

Pakubuwono XIII kemudian dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas namun rendah hati, dengan perhatian besar terhadap pelestarian budaya Jawa, khususnya gaya Surakarta.

Ia aktif memimpin berbagai upacara adat penting seperti Grebeg, Sekaten, Labuhan, Kirab Malam 1 Sura, hingga Tingalan Dalem Jumenengan.

Sebelum wafat beliau sempat melaksanakan upacara kenaikan takhta atau tingalan dalem Jumenengan ke-21 Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII.

Upacara tersebut digelar di Keraton Solo dan berlangsung khidmat pada Sabtu (25/1/2025) lalu di Sasana Sewaka.

Polemik Terkait Kenaikan Tahta Pakubuwana XIII

Dilansir dari Kompas.com, kenaikan tahta Sri Susuhunan Pakubuwana XIII menjadi sebuah sorotan karena polemiknya berlangsung selama bertahun-tahun.

Masalah dualisme raja sempat terjadi setelah Paku Buwono XII mangkat pada 2004, yaitu antara Sinuhun Hangabei dan Sinuhun Tedjowulan.

Putra tertua PB XII dari selir ketiga, Sinuhan Hangabehi pada 31 Agustus 2004 mendeklarasikan diri sebagai raja.

Namun, putra dari selir lain, Sinuhan Tedjowulan turut menyatakan diri sebagai raja pada 9 November 2004.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Anggota Propam Polres Tebo Terduga Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Dosen di Jambi, Kelabui CCTV
Anggota Propam Polres Tebo Terduga Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Dosen di Jambi, Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau