Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di RS Bhayangkara, Ayah Korban Ambruknya Al Khoziny Menatap Nanar Peti Putranya

Kompas.com - 13/10/2025, 10:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Air mata Ainun Naim Ibsah nyaris tumpah ketika mengenang sosok anaknya, Muhammad Iklil Ibrohim Al Aqil (16), salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025).

Di Ruang Tunggu Keluarga RS Bhayangkara Surabaya, pria asal Jember itu hanya bisa duduk terpaku di kursi yang disediakan petugas.

Di hadapannya, peti jenazah sang anak telah disiapkan, menghadap ke arah kiblat, tempat terakhir bagi putra tercintanya sebelum dimakamkan.

Wajah Ainun Naim tampak tegar, meski gurat kesedihan begitu jelas di balik matanya yang basah. Ia bersama keluarga besar tengah menunggu pelaksanaan salat jenazah Aqil, anak yang dikenal pendiam dan patuh kepada orang tua.

“Dia enggak pernah mengeluh,” kata Ainun dengan suara bergetar saat ditemui TribunJatim.com di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (10/10/2025) malam.

Baca juga: Lagi, Dua Santri Asal Bangkalan Jadi Korban Ponpes Al Khoziny, Keponakan Bupati Belum Ditemukan

Anak Saleh dan Penurut

Ainun menggambarkan Aqil sebagai anak yang penurut dan istikamah menjalankan ibadah. Bahkan untuk salat subuh, remaja itu selalu bangun sendiri tanpa dibangunkan.

“Kalau liburan di rumah, dia salat sama saya. Selalu berjamaah. Kalau subuh, dia bangun sendiri. Enggak pernah dipaksa, apalagi dipukul,” ujarnya.

Ainun Naim diketahui merupakan pengasuh Ponpes Miftahul Hidayah di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Setiap kali libur pondok, Aqil selalu ikut berjamaah di masjid keluarga mereka.

Kebiasaan itu, menurut Ainun, membuatnya ikhlas ketika sang anak berpulang dalam keadaan tengah beribadah, menuntut ilmu di pondok, dan meninggal dunia saat menjalankan salat asar.

“Saya ikhlas, insyaallah. Saya berterima kasih terhadap pondok karena sudah memberikan ilmu ke anak saya. Saya rida dan mohon maaf pada kiai jika selama ini Aqil ada kekurangan,” tutur Ainun dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: Keharuan Keluarga Saat Identitas 2 Jasad Santri Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi

Firasat dan Permintaan Terakhir

Meski tidak merasakan firasat khusus sebelum kepergian anaknya, Ainun mengingat satu permintaan terakhir Aqil dua bulan lalu, saat liburan maulid di rumah. Saat itu, Aqil meminta tambahan pakaian koko putih untuk dipakai selama di pondok.

“Dia bilang bajunya yang putih kurang banyak. Di pondok kegiatan banyak pakai baju putih. Jadi baju-baju barunya jarang dibawa,” kenang Ainun lirih.

Pelukan terakhir terjadi saat Ainun mengantarkan Aqil kembali ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo seusai libur panjang. Ia tak pernah menyangka, malam itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka.

"Biasanya kalau pulang, dia naik kereta sendirian. Tapi waktu itu, dia minta saya yang antar. Itu terakhir saya lihat dia,” kata Ainun menutup perbincangan.

Baca juga: 2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang

Identifikasi Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur pada Jumat (10/10/2025) malam mengumumkan hasil identifikasi tambahan korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau