Sementara itu, video yang beredar luas di media Israel pada Jumat memperlihatkan pernyataan dari Komandan Tertinggi Militer Israel di Tepi Barat, Avi Bluth.
Dalam video tersebut, Bluth merujuk pada serangan di Al Mughayyir dan menyatakan, akan memberikan balasan keras terhadap setiap desa atau "musuh" yang menyerang warga Israel.
Bluth menyebut, desa asal penyerang Palestina dapat dikenai jam malam, pengepungan, hingga tindakan pembatasan sebagai langkah pencegahan.
Baca juga: 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Antre Bantuan, Mayoritas Dibunuh Israel
Sejak pecahnya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, kekerasan di Tepi Barat mengalami peningkatan signifikan.
Data Otoritas Palestina mencatat, sedikitnya 971 warga Palestina—termasuk warga sipil dan milisi—tewas akibat tindakan militer dan pemukim Israel sejak saat itu.
Di sisi lain, Israel melaporkan 36 korban tewas dari pihaknya, baik tentara maupun warga sipil, dalam berbagai insiden di Tepi Barat.
Tepi Barat adalah wilayah yang diduduki Israel sejak 1967. Saat ini, wilayah tersebut dihuni oleh sekitar tiga juta warga Palestina dan lebih dari 500.000 warga Israel yang tinggal di permukiman.
Di sisi lain, Kantor Gubernur Yerusalem memperingatkan bahwa proyek permukiman Israel terbaru berpotensi menggusur paksa sekitar 7.000 warga Palestina.
Peringatan itu disampaikan usai Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyetujui pembangunan lebih dari 6.900 unit rumah bagi pemukim Yahudi di kawasan Ma’ale Adumim dan sekitarnya.
Smotrich, yang juga membawahi urusan permukiman di bawah Kementerian Pertahanan Israel, menyebut proyek E1 bertujuan menghubungkan Ma’ale Adumim dengan Yerusalem.
Namun, proyek ini dinilai dapat memutus keterhubungan wilayah Palestina antara Ramallah dan Betlehem.
Kantor Gubernur Yerusalem menyatakan, sebanyak 22 komunitas Badui akan terdampak langsung oleh proyek tersebut, termasuk komunitas Jabal Al Baba dan Wadi Jamil.
PBB secara konsisten menilai bahwa pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina melanggar hukum internasional.
Baca juga: Proyek Pemukiman Israel Bisa Gusur 7.000 Warga Palestina di Tepi Barat
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini