JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan bisnis yang semakin ketat mendorong perusahaan mengadopsi teknologi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
Mekari Talenta, software Human Capital Management (HCM) end-to-end, mencatat pemanfaatan fitur berbasis AI meningkat dua kali lipat secara tahunan pada 2025.
Head of Business Mekari Talenta, Stevens Jethefer, mengatakan penerapan AI di ranah HR bukan hanya soal otomatisasi, melainkan juga peran strategis dalam mendukung produktivitas dan retensi karyawan.
Baca juga: Potensi Ekonomi Besar, Fintech dan Asuransi Garis Depan Adopsi AI
ilustrasi artificial intelligence“AI di Mekari Talenta dirancang bukan hanya untuk otomatisasi, tapi juga sebagai HR leaders’ strategic partner untuk empower people’s growth. Kami mengukur dampak setiap fitur terhadap produktivitas, biaya, dan pertumbuhan bisnis,” kata Stevens dalam siaran pers, Selasa (30/9/2025).
Adopsi AI di kawasan Asia Tenggara juga menunjukkan tren meningkat.
Studi Kearney dan McKinsey menyebutkan, 65 persen perusahaan di kawasan ini sudah memanfaatkan AI, dengan potensi kontribusi hingga 1 triliun dollar AS terhadap PDB pada 2030.
Namun, 80 persen dari perusahaan tersebut masih berada pada tahap awal implementasi.
Baca juga: Lufthansa Pangkas 4.000 Pekerjaan, Andalkan AI untuk Tingkatkan Efisiensi
Perusahaan yang berhasil mengoptimalkan AI tercatat mampu meningkatkan produktivitas hingga 40 persen, dan 92 persen di antaranya berencana menambah investasi AI dalam tiga tahun ke depan.