JAKARTA, KOMPAS.com – Investasi emas kini hadir dengan sentuhan berbeda. Treasury, platform emas digital, berkolaborasi dengan dua seniman muda, Azizi Al Majid dan Nuri Fatimah, dalam menghadirkan karya multidimensional bertajuk "Reserve of Care" di ajang Art Jakarta 2025, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 3–5 Oktober 2025.
Head of Partnership & PR Treasury, Anang Samsudin, mengatakan kolaborasi ini mencerminkan upaya memperluas makna investasi emas digital yang tidak hanya soal nilai ekonomi.
“Kolaborasi antara Treasury dan Art Jakarta merupakan wujud nyata bagaimana produk investasi emas digital dan dunia seni bisa melahirkan karya yang penuh makna. Melalui karya Reserve of Care, seniman mengingatkan kita untuk merefleksikan nilai-nilai yang bisa dipersiapkan untuk masa depan, bukan hanya materi, tapi juga nilai luhur yang menjadi jati diri keluarga dan bangsa,” ujar Anang di Jakarta, melalui keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Punya Rp 10.000 di Rekening? Ternyata Bisa Langsung Jadi Emas Digital
Karya "Reserve of Care" dipresentasikan dalam bentuk instalasi meja makan multidimensional yang dilengkapi peephole. Menurut Azizi, konsep ini berfungsi sebagai simbol ruang keluarga yang menyimpan cerita dan harapan.
“Instalasi ini merefleksikan berbagai nilai yang dibangun di dalam keluarga, dari cerita yang disampaikan hingga harapan yang disematkan. Semua diproyeksikan melalui interaksi pengunjung yang berpadu dengan teknologi interaktif,” kata Azizi.
Seniman lain, Nuri Fatimah, menambahkan, pengalaman yang ditawarkan instalasi tidak hanya bersifat visual, tetapi juga imersif.
“Setiap interaksi pengunjung akan diproyeksikan melalui instalasi teknologi interaktif, menciptakan pengalaman mendalam yang memadukan aspek personal, emosional, ekonomi, dan sosial,” ungkap Nuri.
Baca juga: 5 Keuntungan Investasi Emas Digital di Tengah Melonjaknya Harga
Selain karya seni, Treasury juga menampilkan produk logam mulia yang dikaitkan dengan fase penting keluarga, mulai dari pernikahan, kelahiran, hingga pendidikan anak. Perusahaan menekankan bahwa emas tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga simbol nilai emosional dari setiap momen berharga.
“Harapan kami, pengalaman ini menyampaikan bahwa emas digital memiliki nilai lebih dari sekadar produk investasi, melainkan media yang mampu menyimpan cerita dan harapan antar-generasi,” ujar Anang.
Sebagai informasi, platform emas digital Treasury sendiri merupakan pionir aplikasi jual beli emas fisik secara digital di Indonesia. Berdiri sejak 2018 dan berizin resmi dari Bappebti, Treasury telah digunakan lebih dari 3,5 juta pengguna di Indonesia.
Melalui aplikasi, masyarakat bisa berinvestasi mulai Rp 5.000, dengan jaminan setiap transaksi diback up emas fisik dan diawasi lembaga resmi.
Melalui ajang ini, Treasury menegaskan posisinya bukan hanya sebagai penyedia investasi emas digital, tetapi juga sebagai pihak yang ikut membangun ekosistem seni sekaligus mendorong masyarakat melihat emas sebagai bagian dari nilai budaya dan perjalanan hidup keluarga.
Baca juga: Treasury Gandeng Perusahaan Teknologi untuk Hentikan Penipuan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang