BrandzView
Konten ini merupakan Kerjasama Kompas.com dengan Musim Mas

Musim Mas Dukung Percepatan ISPO untuk Pekebun Swadaya

Kompas.com - 07/10/2025, 19:39 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
ADM

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan, Musim Mas mendukung strategi pemerintah dalam mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan melalui percepatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Komitmen tersebut diwujudkan dengan mendukung dan mendampingi ribuan pekebun swadaya agar dapat memenuhi standar keberlanjutan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sertifikasi ISPO sendiri memiliki arti strategis bagi industri sawit Indonesia. Selain menjadi standar keberlanjutan nasional, ISPO juga memastikan perkebunan kelapa sawit dikelola sesuai prinsip ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan begitu, tata kelola industri sawit tetap terjaga.

Berdasarkan data Direktorat (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian hingga Juli 2025, total luas lahan sawit yang tersertifikasi ISPO mencapai 7.211.942,97 hektare (ha) dengan lahan yang dikelola pekebun swadaya sebesar 69.209,43 ha.

Angka itu menunjukkan masih terbatasnya kontribusi pekebun swadaya terhadap pencapaian ISPO meski mereka memegang peranan penting dalam rantai pasok nasional.

Tantangan utama percepatan ISPO bagi pekebun swadaya adalah keterbatasan pemahaman dan akses informasi, persoalan legalitas lahan dan kelembagaan, serta keterbatasan biaya untuk memenuhi standar praktik perkebunan berkelanjutan.

Menjawab tantangan tersebut, Musim Mas telah mengembangkan Program Pemberdayaan Pekebun Swadaya sejak 2015.

Program itu dihadirkan untuk membantu para pekebun swadaya untuk masuk ke dalam rantai pasok minyak sawit berkelanjutan sekaligus mendukung target pemerintah.

Sejak 2021, Musim Mas juga telah mendukung dan mendampingi pekebun swadaya yang dibina untuk tersertifikasi ISPO.

Pada 2025, Musim Mas berhasil mendampingi 3.294 pekebun swadaya yang mewakili total lahan 7.804 ha untuk memperoleh sertifikasi ISPO.

Kontribusi tersebut setara dengan 11 persen dari capaian nasional pekebun swadaya, angka yang akan terus meningkat seiring berlanjutnya program.

Program & Project General Manager Musim Mas Rob Nicholls mengatakan, Musim Mas memiliki komitmen yang kuat untuk membawa pekebun swadaya ke dalam rantai pasok yang lebih berkelanjutan.

“Salah satunya dengan mendukung mereka memperoleh sertifikasi ISPO. Hal ini juga menjadi bentuk nyata sinergi kami dengan strategi pemerintah dalam membangun industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan,” ujar Rob dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

Rob menambahkan, Musim Mas mendampingi pekebun swadaya agar lebih mudah memperoleh sertifikasi ISPO dengan pendekatan yang menyeluruh.

Pendampingannya meliputi bimbingan teknis oleh agronomis di lapangan, memfasilitasi pembentukan kelembagaan resmi, dan bantuan koordinasi dengan dinas terkait, lembaga sertifikasi, dan pemangku kepentingan lain.

Selain itu, perusahaan juga membantu proses administrasi seperti penyusunan dokumen legal dan pencatatan produksi yang sesuai standar.

Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, Musim Mas pun menyelenggarakan pelatihan rutin yang mencakup praktik budi daya berkelanjutan, K3, serta aspek sosial dan lingkungan.

Seluruh program semakin diperkuat dengan komitmen Musim Mas yang menanggung penuh biaya sertifikasi ISPO.

Dengan begitu, pekebun swadaya dapat fokus pada peningkatan praktik tanpa terbebani biaya tambahan.

Manfaat program tersebut dirasakan langsung oleh salah satu pekebun swadaya binaan Musim Mas, Lady Ardyanto.

Salah satu pekebun swadaya binaan Musim Mas, Lady Ardyanto.Dok. MUSIM MAS Salah satu pekebun swadaya binaan Musim Mas, Lady Ardyanto.

Ia memiliki lahan di Desa Pasir Jaya, Rokan Hulu, Riau, dan telah tersertifikasi ISPO sejak 2021.

Lady menjelaskan bahwa saat ini memang belum ada perbedaan harga tandan buah segar (TBS) yang tersertifikasi.

Namun, dengan praktik budi daya yang baik, seperti pemupukan yang tepat, produktivitas sawit miliknya bisa meningkat.

“Harapan saya, Musim Mas terus berkomitmen mendampingi lebih banyak pekebun swadaya di berbagai daerah. Sementara, pemerintah dapat membuat standar ISPO yang mudah bagi kami dan dapat mendampingi pengurusan dokumen seperti STDB. Dengan begitu, semakin banyak pekebun swadaya bisa merasakan manfaatnya,” ucap Lady.

Sinergi Musim Mas dengan pemerintah melalui percepatan sertifikasi ISPO adalah bukti nyata bahwa sektor swasta memiliki peran penting dalam membangun industri sawit nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Upaya itu tidak hanya menjawab tuntutan global atas praktik perkebunan berkelanjutan, tetapi juga membawa dampak langsung bagi kesejahteraan pekebun swadaya dan masa depan industri sawit Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau