Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Industri Pengolahan Nonmigas Serap 19,60 Juta Tenaga Kerja

Kompas.com - 14/10/2025, 13:24 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, sektor industri pengolahan nonmigas (IPNM) telah menyerap 19,60 juta tenaga kerja hingga Februari 2025.

Jumlah itu setara dengan 13,45 persen dari total tenaga kerja nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia, terutama IPNM, tetap solid di tengah tekanan geoekonomi dan geopolitik dunia.

Pada kuartal II-2025, sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 5,60 persen secara tahunan (year on year/YoY), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.

Baca juga: Tenaga Kerja Belum Sesuai Kebutuhan Industri, Pengangguran Muda Masih Tinggi

“Sektor industri manufaktur Indonesia terus menunjukkan kinerja yang positif di tengah tantangan geoekonomi dan geopolitik dunia saat ini,” ujar Agus yang dibacakan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Ditjen KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, Selasa (14/10/2025).

Sektor IPNM juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, yakni sebesar 16,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal ini menegaskan bahwa sektor manufaktur tetap ekspansif dan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Dari sisi ekspor, sepanjang Januari hingga Agustus 2025, nilai ekspor sektor industri pengolahan nonmigas mencapai 147,95 miliar dollar AS, atau 79,92 persen dari total ekspor nasional sebesar 185,13 miliar dollar AS.

Tak hanya itu, Agus menyebut kepercayaan investor terhadap sektor manufaktur nasional juga tetap kuat.

Realisasi investasi industri manufaktur pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp366,6 triliun, atau 38,88 persen dari total investasi nasional.

Adapun, optimisme pelaku industri tecermin dari capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang mencapai 53,02 pada September 2025, serta Purchasing Managers Index (PMI) sebesar 50,4.

Menurutnya, kedua indikator itu menunjukkan kondisi ekspansif dan meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap prospek industri nasional.

Secara global, posisi Indonesia dalam peta industri dunia terus menguat.

Berdasarkan data World Bank, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2024 mencapai 265,07 miliar dollar AS.

Dengan capaian tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia, ke-5 di Asia, dan peringkat pertama di kawasan ASEAN.

Halaman:


Terkini Lainnya
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau