Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi Balimau Kenduri Sko Kerinci, Kesucian Batin hingga Ruang Maaf Tak Terbatas

Kompas.com - 27/06/2025, 06:05 WIB
Aryo Tondang,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Aroma khas jeruk purut menembus celah-celah papan tua Rumah Pesusun Depati Simpan Negeri, rumah tua dengan arsitekur bangunan kuno yang terletak di Desa Kotobaru, Semurup, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Malam itu, Rabu 25 Juni 2025 pukul 21.00 WIB, aroma dari jeruk purut, jeruk kunci, jeruk kapas dan jeruk padang mendominasi ruang hingga teras rumah itu.

Perpaduan aroma dari empat jenis jeruk ini menjadi penyampai pesan bahwa tradisi Mandi Balimau di Desa Koto Baru Semurup, Desa Air Tenang, dan Desa Sawahan Jaya, Kabupaten Kerinci, akan dimulai.

Aliran Sungai Batang Merao, Desa Air Tenang, Kerinci, Jambi, menjadi titik pada Puncak Mandi Balimau berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Karena Cuaca, Warga di Kuansing Riau Diminta Tak Lakukan Tradisi Mandi Balimau Kasai

Namun, satu malam sebelum puncaknya, rumah Pesusun Depati Simpan Negeri mulai dihadiri perwakilan lima suku, yakni Suku Ujung Jayokarti, Mangku Meano, Ujung Tibajo, Ujung Sukolamat.

Masing-masing suku mengantar empat jenis jeruk ke Rumah Pesusun, yang dibawa dari masing-masing rumah gedang (Rumah pemimpin suku) kelima suku di tiga desa tersebut.

Mupu Limau, menjadi titik awal tradisi Mandi Balimau dilaksnakan. Mupu Limau, artinya mengumpulkan limau (jeruk dalam bahasa Kerinci adalah limau).

Dalam tahapan ini, pemangku adat dari lima suku membawa limau ke rumah Pesusun, yang setelahnya akan dilakukan prosesi Ngihi Limau (mengiris jeruk).

Ngihi Limau dilakukan secara bersama-sama, laki-laki dan perempuan yang duduk bersama di rumah pesusun. Ratusan butir dari empat jenis jeruk ini kemudian diiris, dimasukkan dalam ember berukuran sedang.

Warga berupaya meminta irisan limau (jeruk) kepada ninik mamak pada tradsi Mandi Balimu yang berlangsung di Sungai Batang Merao, Desa Air Tenang, Kerinci, Jambi, Kamis (26/6/2025) pagi.KOMPAS.COM/ARYO TONDANG Warga berupaya meminta irisan limau (jeruk) kepada ninik mamak pada tradsi Mandi Balimu yang berlangsung di Sungai Batang Merao, Desa Air Tenang, Kerinci, Jambi, Kamis (26/6/2025) pagi.

Bagian ini juga memiliki syarat khusus yakni, orang pertama yang mengiris jeruk adalah Depati Simpan Negeri, disusul Depati Semurup Ijungkarti, kemudian Depati Salihbujang, dan terakhir adalah Salih Kuning Barajato Panjang.

Sebelum pengirisan, terlebih dahulu dilakukan salawat. Secara filosofis, jeruk purut, ditandai sebagai jeruk tertua, jeruk kunci dimaknai untuk mengunci semua keburukan, jeruk kapas untuk membersihkan, dan jeruk padang untuk menerima keberkahan.

Irisan demi irisan jeruk, membuat udara berubah menjadi wangi yang khas, merebak ke seluruh sisi rumah.

Tak terasa, ember-ember kosong itu telah terisi penuh irisan jeruk, tangan-tangan itu tampak sedikit keriput akibat irisan air jeruk.

Baca juga: Mandi Balimau Kasai di Sungai Kampar, Tradisi Bersihkan Diri Jelang Ramadhan

Itu artinya, proses Ngihi Limau selesai, dan masuk pada prosesi Nebah Limau (Doa berkat dari Depati untuk empat jenis jeruk yang diiris).

Pada bagian Nebah Limau, Depati melakukan doa agar jeruk yang dipakai untuk Mandi Balimau diberkahi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau