KOMPAS.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten melaporkan, realisasi investasi di provinsi ini pada triwulan III-2025 mencapai angka fantastis, yaitu Rp 30,85 triliun.
Capaian itu menempatkan Banten di peringkat ke-4 nasional dan secara signifikan melampaui target yang ditetapkan daerah.
Data itu dirilis sebagaimana rilis realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan III-2025 yang dilakukan Kepala DPMPTSP Banten Virgojanti di kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Selasa (27/10/2025).
Dalam sambutannya di Banten Investment Forum 2025 (BIF) yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten pada 21–22 Oktober 2025, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen Pemprov Banten dalam menarik investasi berkualitas.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Banten Sisa 2 Hari, Andra Soni: Tak Ada Lagi
"Investasi kami undang, sumber daya manusia (SDM) kami siapkan," ujar Andra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Dia juga menyoroti fokus Pemprov Banten yang tidak hanya pada penarikan modal, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia (SDM) lokal dan pembangunan infrastruktur untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Andra menilai, dua cara itu akan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan serapan tenaga kerja secara signifikan.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Banten Virgojanti mengatakan, capaian investasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merupakan buah dari koordinasi efektif dengan pemerintah pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
Pemprov Banten juga berkoordinasi dengan DPMPTSP kabupaten/kota, para stakeholder, serta peningkatan pelayanan perizinan on the spot dan pendampingan teknis kepada investor.
Baca juga: Andra Soni Batasi Operasional Truk Tambang di Jalan Arteri Banten
Dalam data yang dirilis DPMPTSP, total realisasi investasi Pemprov Banten triwulan III-2025 ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 18,66 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 12,19 triliun.
Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 32.290 proyek yang disetujui berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Raihan triwulan III-2025 sebesar Rp 30,85 triliun turut menunjukkan pertumbuhan year-on-year (YoY) yang solid, yakni naik sebesar 22,46 persen dibandingkan periode yang sama 2024.
Capaian itu menegaskan iklim investasi Banten yang semakin matang dan menarik. Dampaknya, total realisasi investasi Provinsi Banten sepanjang periode Januari hingga September 2025 mencapai Rp 91,5 triliun.
Jumlah itu pun melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 sebesar Rp 64 triliun, dengan rasio pencapaian 142 persen.
Baca juga: Polda Banten Ungkap 30 Titik Tambang Emas di Gunung Halimun Salak
Sementara itu, jika dibandingkan dengan target nasional dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM sebesar Rp 119,55 triliun, capaian investasi Banten sudah mencapai 76,59 persen.
Angka itu mengukuhkan posisi Banten di lima besar nasional dalam hal realisasi investasi.
Banten berada di peringkat empat nasional untuk triwulan III-2025, setelah Jawa Barat (Jabar) dengan Rp 77,1 triliun, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dengan Rp 63,3 triliun, dan Sulawesi Tengah Rp 33,4 triliun.
Secara akumulatif pada Januari-September, Provinsi Banten berada di peringkat lima nasional.
Secara geografis, Kabupaten Tangerang mendominasi sebaran investasi, baik pada triwulan III-2025 maupun akumulasi Januari-September 2025. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Sektor unggulan lima sektor yang menjadi unggulan investasi pada triwulan III-2025 didominasi oleh:
Secara akumulatif pada Januari-September, lima sektor yang paling diminati mencakup:
Realisasi investasi pada triwulan III-2025 berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 44.962 orang.
Sementara itu, lima negara teratas penyumbang PMA pada triwulan III-2025 adalah Malaysia sebesar Rp 3,34 triliun, Thailand sebesar Rp 1,65 triliun, dan Singapura sebesar Rp 1,61 triliun.
Namun, jika dilihat secara akumulasi Januari-September, China menempati posisi teratas dengan investasi sebesar Rp 7,47 triliun, disusul Malaysia sebesar Rp 7,21 triliun.
Investasi pada proyek hilirisasi juga menunjukkan angka menjanjikan, yakni mencapai Rp 7,37 triliun pada triwulan III-2025. Nilai ini didominasi subsektor minyak dan gas sebesar Rp 4,25 triliun dan mineral sebesar Rp 1,90 triliun. (ADV)
Baca juga: Dana Pemprov Banten di Bank Rp 950 Miliar, Sekda: Tak Ada Pengendapan, Semua Diedarkan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang