Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biaya Kredit Naik, Laba Bersih SMBC Indonesia Susut 26 Persen Jadi Rp 1,5 Triliun

Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar, menyebutkan bahwa penurunan laba bersih ini disebabkan oleh peningkatan biaya kredit yang mencapai Rp 4 triliun.

Meski demikian, anak usaha PT Bank BTPN Syariah Tbk tetap mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp 945 miliar, tumbuh 23 persen YoY.

“SMBC Indonesia menjaga kinerja solid dengan merespons perubahan pasar dan kebijakan moneter secara efektif. Kami berupaya menciptakan pertumbuhan yang bermakna dan berkelanjutan bagi ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Henoch menjelaskan, dari sisi pendapatan operasional, SMBC Indonesia tercatat sebesar Rp 13,8 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (YoY).

Pendapatan bunga bersih naik 9 persen, didukung oleh margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang meningkat menjadi 7,1 persen dari 6,8 persen tahun lalu.

Penyaluran kredit mencapai Rp 186,2 triliun atau naik 6 persen YoY, dengan pertumbuhan tertinggi di segmen joint finance sebesar 34 persen, diikuti oleh digital mikro dan Jenius masing-masing 7-8 persen.

Kredit korporasi dan komersial juga naik 10 persen YoY.

Meski beban operasional naik 12 persen menjadi Rp 7,5 triliun, SMBC Indonesia tetap mencatat posisi likuiditas yang kuat.

Rasio cakupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) mencapai 277,8 persen, rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) sebesar 119,9 persen, dan rasio kecukupan modal (CAR) 29,8 persen.

Dari sisi pendanaan, saldo dana murah (CASA) meningkat 33 persen menjadi Rp 50,6 triliun, sehingga rasio CASA naik menjadi 42 persen dari 33,6 persen tahun lalu.

Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6 persen menjadi Rp 120,3 triliun.

Sementara itu, kata Henoch, platform digital Jenius juga mencatat pertumbuhan solid.

Jumlah pengguna mencapai 6,3 juta atau naik 7 persen YoY, dengan DPK tumbuh 13 persen menjadi Rp 30,7 triliun.

Portofolio kredit Jenius, meliputi Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit, dan Paylater, meningkat 7 persen menjadi Rp 3,5 triliun.

Selain kinerja keuangan, SMBC Indonesia memperkuat dampak sosial melalui program pemberdayaan Daya yang telah melibatkan hampir 7,4 juta peserta dalam 8.276 kegiatan sepanjang tahun ini.

Program ini mendorong kolaborasi lintas sektor untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk melalui gelaran Daya Fest 2025 yang memamerkan produk 116 UMKM lokal.

Sebagai catatan, laporan keuangan konsolidasi SMBC Indonesia periode Januari-September 2025 sudah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF), atau Grup OTO.

Keduanya resmi menjadi bagian dari SMBC Indonesia setelah penyelesaian akuisisi pada akhir Maret 2024.

https://money.kompas.com/read/2025/10/30/121300526/biaya-kredit-naik-laba-bersih-smbc-indonesia-susut-26-persen-jadi-rp-1-5

Terkini Lainnya

Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke