Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Ini Jadi Andalan Bank Kejar Kredit Tumbuh di Akhir Tahun

Kompas.com - 15/10/2025, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

Bank menyiapkan strategi sektor unggulan untuk percepat penyaluran kredit.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir 2025, perbankan mulai berburu sektor andalan agar penyaluran kredit bisa tumbuh lebih kencang. Sejumlah bank menilai peluang pertumbuhan masih terbuka, terutama pada segmen properti, konsumer, ritel, dan sektor usaha tertentu yang dinilai mampu mendongkrak kinerja hingga akhir tahun.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Wisnu Sunandar optimistis pembiayaan akan meningkat, seiring kebijakan dan stimulus pemerintah yang mendorong daya beli masyarakat. 

Menurut dia, program seperti pembiayaan SAL, program Makan Bergizi Gratis, KPR FLPP, pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih, dan KUR Syariah memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: OJK Blokir 27.395 Rekening Judi Online, Kredit Perbankan Tumbuh 7,56 Persen

Memasuki kuartal III 2025, BSI terus memacu ekspansi bisnis sesuai Rencana Bisnis Bank. Wisnu menyebut bank syariah terbesar di Indonesia ini mengakselerasi bisnis konsumer dan ritel.

“Segmen konsumer, ritel dan UMKM, pembiayaan berbasis payroll, bisnis Emas dan Islamic Ecosystem masih mendominasi pertumbuhan bisnis,” ujarnya, dikutip dari Kontan, Senin (13/10/2025) lalu. 

Hingga Agustus 2025, pembiayaan BSI mencapai Rp 296 triliun dan tumbuh dobel digit secara tahunan. Ia berharap kinerja solid tetap terjaga hingga akhir tahun. Untuk menjaga kualitas pembiayaan, BSI memperkuat manajemen risiko. NPF gross tercatat di level 1,87 persen.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 7,56 Persen pada Agustus 2025

Peluang pertumbuhan kredit bank

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Ramon Armando melihat peluang pertumbuhan dua digit masih terbuka. Per Agustus 2025, pertumbuhan kredit BTN baru mencapai 5,66 persen secara tahunan.

“Kami memaksimalkan tambahan kuota KPR subsidi yang diberikan pemerintah serta memperkuat pembiayaan ekosistem perumahan,” ujar Ramon.

BTN akan mempercepat penyaluran KPR subsidi, mengembangkan KPR nonsubsidi, serta mengakselerasi kredit komersial dan korporasi untuk pembiayaan konstruksi perumahan.

“Dengan strategi tersebut, meskipun waktu yang tersisa hanya tiga bulan, BTN tetap melihat ruang akselerasi pertumbuhan, khususnya melalui integrasi pembiayaan perumahan dengan dukungan sektor komersial dan korporasi,” tambahnya.

Meski bank sudah menyiapkan strategi, laju pertumbuhan kredit industri perbankan secara keseluruhan masih tertinggal dari target regulator. 

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 8 persen hingga 11 persen tahun ini. Namun, data sementara OJK per September 2025 menunjukkan kredit perbankan baru tumbuh 7,79 persen secara tahunan.

Baca juga: OJK Prediksi Penurunan Suku Bunga Kredit Perbankan Masih Berlanjut

Halaman:


Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau