Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSI Nilai Kebijakan BI Tahan Suku Bunga 4,75 Persen Sudah Tepat, Dorong Likuiditas Perbankan

Kompas.com - 30/10/2025, 09:42 WIB
Debrinata Rizky,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengungkapkan pendapatnya terkait langkah Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75 persen pada bulan Oktober 2025.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa penahanan BI Rate dirasa sebagai langkah yang tepat.

Kebijakan tersebut dinilai menjadi sinyal kuat atas komitmen regulator untuk meningkatkan likuiditas di pasar sebagai bahan bakar pertumbuhan pembiayaan.

"Jadi, secara umum kami di BSI Indonesia melihat bahwa kebijakan pemerintah dan juga regulator di hari ini memang sudah sangat solid," ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III 2025 secara daring, dilansir pada Kamis (30/10/2025).

Sekadar informasi, BSI juga mendapatkan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun yang diklaim sudah terserap habis.

Anggoro menambahkan, perkembangan positif terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang kini melampaui pertumbuhan pembiayaan.

Kondisi ini dinilai sebagai sinyal awal yang baik bagi sektor perbankan.

Adapun dana ini mampu mendorong posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) per kuartal III mencapai Rp 348,38 triliun, naik 15,66 persen (YoY).

Mayoritas Dana Pihak Ketiga saat ini berada di kategori dana murah (CASA), yaitu sebesar 59,42 persen.

Komposisi DPK BSI terdiri atas tabungan sebesar 41,95 persen dengan outstanding Rp 146,36 triliun, giro 17,41 persen dengan outstanding Rp 60,64 triliun, dan deposito 40,58 persen dengan outstanding Rp 141,38 triliun.

Peningkatan dana mendorong aset BSI tumbuh 12,37 persen menjadi Rp 416 triliun.

Dari sisi pembiayaan, BSI pada triwulan III membukukan Rp 300,85 triliun, naik 12,65 persen (YoY).

Mayoritas pembiayaan dikontribusi oleh segmen ritel, UMKM, dan konsumer, termasuk emas, sebesar Rp 217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42 persen, disusul segmen wholesale sebesar Rp 82,89 triliun atau mengomposisi 27,58 persen.

Dengan likuiditas dan biaya dana (cost of fund) yang kini memadai, BSI menyatakan siap untuk lebih agresif dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan ke depan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau