Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Principal Indonesia dan Hana Bank Genjot Investasi Reksa Dana Digital

Kompas.com - 30/10/2025, 13:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana. SHUTTERSTOCK/SOMYUZU Ilustrasi reksa dana, investasi reksa dana.

Kolaborasi Principal dan Hana Bank dinilai tepat waktu karena memperluas kanal distribusi reksa dana ke platform digital perbankan.

Melalui MyHana Mobile Banking, nasabah dapat membeli produk reksa dana dengan fitur Hana AIdvisor, yang memberikan rekomendasi investasi sesuai profil risiko pengguna.

Baca juga: Strategi Cuan dari Dividen Reksa Dana: Lebih Baik Dicairkan atau Diinvestasikan Ulang?

“Dengan visi untuk menjadi mitra seumur hidup bagi masyarakat Indonesia, layanan wealth management menjadi salah satu pilar penting kami,” kata Devi Agustino Haryanto, Wealth Management Product Head Hana Bank.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menambah ragam produk investasi yang kami tawarkan serta membantu nasabah mengoptimalkan portofolio mereka,” imbuhnya.

Strategi distribusi berbasis digital

Ekspansi distribusi melalui mitra perbankan seperti Hana Bank sejalan dengan tren digitalisasi di industri keuangan.

Bank dan manajer investasi semakin agresif menjalin kemitraan untuk menggabungkan produk investasi dengan platform digital yang sudah akrab digunakan nasabah.

Baca juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap Lebih Cuan Dibanding Saham Tahun Ini, Ini Sebabnya

Bagi Principal Indonesia, kerja sama ini memperkuat posisi perusahaan di pasar reksa dana domestik.

Hingga akhir 2024, perusahaan mencatat dana kelolaan (AUM) sebesar Rp 3,3 triliun dengan lebih dari 30.000 investor di Indonesia.

Akses lebih luas untuk investor

Melalui jaringan kantor Hana Bank dan kanal digitalnya, nasabah dapat melakukan pembelian (subscription) produk reksa dana dalam denominasi rupiah dan dolar AS.

Produk Principal Cash Fund ditujukan bagi investor konservatif, sedangkan Principal Index IDX30 dan Principal Islamic ASEAN Equity Syariah cocok untuk investor yang mencari potensi imbal hasil lebih tinggi dengan risiko yang lebih besar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau