Chief Economist Permata Bank Josua Pardede dalam acara PIER Q1 2025 Exonomics Review & Media Gathering, Rabu (14/5/2025).Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, langkah The Fed itu memang membuka ruang tambahan bagi penyesuaian suku bunga BI, tetapi akan lebih bertahap demi menjaga keseimbangan antara dukungan pertumbuhan dan stabilitas nilai tukar.
Dia menilai, penurunan suku bunga acuan The Fed memperlebar selisih suku bunga dan mengurangi tekanan pembiayaan eksternal. Namun sejumlah kendala seperti risiko pelebaran defisit transaksi berjalan dan defisit fiskal di tengah perlambatan global, membuat pelonggaran agresif bukan pilihan terbaik saat ini.
"Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, proyeksi dasar yang masuk akal adalah BI Rate melandai bertahap menuju sekitar 4,5 persen pada akhir 2025, seraya memanfaatkan instrumen operasi pasar seperti SRBI untuk mempertahankan daya tarik imbal hasil rupiah di tenor pendek dan DNDF untuk meredam lonjakan sesaat permintaan valas," ucap Josua saat dihubungi.
Baca juga: The Fed Turunkan Suku Bunga, Fokus ke Risiko Perlambatan Ekonomi
Sementara ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuannya di sisa tahun 2025 demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sebab kebijakan hati-hati The Fed mencerminkan ketidakpastian pasar yang tetap tinggi ke depan. Rupiah berpotensi menguat terbatas dalam jangka pendek akibat capital inflow.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam Mandiri Economic Outlook Q3 2025, Kamis (28/8/2025)."Dengan ruang pelonggaran kebijakan yang terbatas, Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas rupiah serta mendukung ketahanan arus modal," kata Andry kepada Kompas.com.
Perkiraan ini dengan mempertimbangkan Indeks Dolar AS (DXY) yang menguat menembus level 98,0 setelah pengumuman keputusan penurunan suku bunga acuan The.
Kemudian juga yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) juga naik, dengan tenor 10 tahun meningkat 10 bps menjadi 4,07 persen dari posisi terendah satu tahun di 3,95 persen.
Baca juga: Pasar Emas Melemah Usai Komentar Powell, Meski The Fed Turunkan Suku Bunga
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang