Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Dua Aktivis AMPB Jadi Tersangka Usai Gagalnya Pemakzulan Bupati Pati

Kompas.com - 02/11/2025, 13:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Polisi menetapkan dua pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sebagai tersangka usai aksi pemblokiran Jalur Pantura Pati–Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat (31/10/2025) malam.

Aksi tersebut terjadi setelah DPRD Kabupaten Pati memutuskan untuk tidak memakzulkan Bupati Pati Sudewo dalam rapat paripurna.

Dua tokoh AMPB yang kini berstatus tersangka adalah Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, yang selama ini dikenal sebagai koordinator utama gerakan tersebut.

Baca juga: Teguh dan Botok AMPB Jadi Tersangka, Ini kata Polda Jateng dan Kuasa Hukum

Gagalnya Pemakzulan Bupati Pati Sudewo

Sebelumnya, rapat paripurna DPRD Pati pada Jumat (31/10/2025) menghasilkan keputusan bahwa Bupati Sudewo tidak dimakzulkan.

Dari tujuh fraksi yang hadir, hanya Fraksi PDIP yang mendukung pemakzulan, sementara enam fraksi lainnya yakni Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, PKS, dan Golkar, memilih agar Sudewo diberi kesempatan memperbaiki kinerjanya.

Rapat yang dihadiri 49 dari 50 anggota DPRD itu berlangsung sejak pukul 13.52 hingga 18.00 WIB.

Hasilnya, suara mayoritas (36 anggota dewan) menolak pemakzulan dan hanya memberikan rekomendasi perbaikan kinerja kepada Bupati Sudewo.

“Dari tujuh fraksi yang ada, hanya PDIP yang menghendaki pemakzulan. Enam fraksi lainnya meminta Bupati diberi rekomendasi perbaikan kinerja. Bupati juga sudah menyatakan secara virtual akan memperbaiki kinerjanya,” kata Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin.

Baca juga: Tersangka Pengeroyokan Koordinator AMPB di DPRD Pati Diringkus di Madura

Ali menegaskan, keputusan DPRD ini bersifat final dan tidak berlanjut ke Mahkamah Agung (MA).

“Kalau dibawa ke MA justru salah, karena yang menghendaki pemakzulan kalah dalam voting. Proses ini selesai di DPRD,” ujar dia.

Ia juga meminta masyarakat Pati untuk menerima hasil tersebut dengan lapang dada.

“Itulah hasil akhir dari DPRD Pati setelah bekerja lebih dari dua bulan. Kami memahami ada pihak yang tidak puas, tapi keputusan ini diambil melalui mekanisme demokrasi,” katanya.

Ribuan Massa Geruduk Alun-alun Pati

Sementara itu, ribuan massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menggelar aksi di Alun-alun Pati untuk mengawal jalannya rapat paripurna.

Massa membentangkan spanduk dan membakar ban serta poster bergambar wajah Bupati Sudewo sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah.

Setelah mengetahui hasil sidang paripurna, Koordinator AMPB Teguh Istiyanto berorasi di atas mobil komando dan menuding adanya “permufakatan jahat” di tubuh DPRD.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau