JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengangguran berpendidikan sarjana di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 1 juta orang.
Hal tersebut diketahui dari materi yang ditampilkan saat Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan keynote speech Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta pada Rabu (2/7/2025).
Dari data yang ditampilkan, tercatat ada 1.010.652 lulusan universitas yang menganggur pada 2025 ini.
Sementara itu, untuk lulusan diploma ada 177.399 orang yang menganggur.
Baca juga: Kiamat Pekerjaan Kelas Menengah: 5 Karier Ini Akan Diambil Alih AI pada 2030
Dari data yang sama tercatat pula sebanyak 2.422.846 lulusan SD dan SMP yang menganggur. Lalu, untuk lulusan SMA ada 2.038.893 orang yang menganggur.
Terakhir, untuk tingkat pendidikan SMK ada 1.628.517 lulusannya yang menganggur.
Secara keseluruhan, jumlah pengangguran di Indonesia pada 2025 ini tercatat sebanyak 7,28 juta atau setara dengan 4,76 persen.
Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia yang saat ini bekerja sebanyak 145,77 juta orang.
Dari jumlah tersebut, ada 38,67 persen yang bekerja di sektor formal dan 56,57 persen pekerja di sektor informal (termasuk setengah pengangguran).
Saat memberikan materi, Menaker Yassierli mengatakan, solusi dari pengangguran harus dilihat dari dua sisi, yaitu ketersediaan tenaga kerja dan permintaan terhadap tenaga kerja.
"Saya tetap melihat bahwa solusi pengangguran itu kita harus melihatnya dari dua sisi, yaitu supply dan demand. Saya bicara demand-nya dulu. Jadi, kondisi global itu adalah sesuatu yang memang kita harus mitigasi, tapi bersamaan dengan itu kondisi dalam negeri harus kita optimalkan," jelas Yassierli.
"Sudah jelas bahwa pemerintah, Pak Presiden, memiliki program prioritas yang menghabiskan sekian ratus triliun. Sepertinya kita masih banyak wait and see," lanjutnya.
Menaker lantas menyinggung soal program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang ditargetkan beroperasi pada 2025 ini.
Presiden Prabowo telah meminta agar 80.000 Kopdes Merah Putih bisa berjalan tahun ini.
Program tersebut, menurutnya, bisa jadi salah satu solusi menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.