Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Texprocess 2026 Bakal Digelar, Ratusan Peserta Siap Tampilkan Inovasi Industri Tekstil

Kompas.com - 21/10/2025, 17:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran perdagangan dan teknologi tekstil internasional, Texprocess 2026 akan digelar di Frankfurt, Jerman, pada 21 hingga 24 April 2026 mendatang.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 200 peserta yang terdaftar untuk mengikuti pameran yang digelar dua tahun sekali itu.

Direktur Pelaksana VDMA Textile Care, Fabric and Leather Technologies (VDMA TFL) Elgar Straub mengatakan, Texprocess menjadi pameran penting karena industri tekstil saat ini sedang mengalami banyak tantangan.

Baca juga: Pertumbuhan Industri Tekstil Didukung Revisi Permendag 8 Tahun 2024

Ilustrasi: Bahan baku benang sintetis yang akan diolah menjadi tekstil polyester.KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Ilustrasi: Bahan baku benang sintetis yang akan diolah menjadi tekstil polyester.

"Tampil di pasar internasional sangat penting, terlebih di saat ini. Industri tekstil menghadapi tantangan besar dan perusahaan perlu mengeksplorasi kesempatan baru, menemukan rekan bisnis, mendorong perkembangan ke depan dan meraih kesempatan pasar," ujar Straub dalam sesi media briefing di Jakarta, Selas (21/10/2025).

"Hal ini disebabkan pembatasan investasi, tarif, penurunan konsumsi, perkembangan geopolitik dan banyak hal lain menempatkan industri tekstil di bawah tekanan besar," katanya.

VDMA TFL merupakan asosiasi dagang di Jerman yang mewakili perusahaan-perusahaan di sektor industri tekstil, perawatan, kain, dan kulit.

Asosiasi ini fokus pada isu digitalisasi, otomatisasi, keberlanjutan dalam industri tekstil dan kulit, serta mewakili anggotanya dalam hal-hal seperti perdagangan dan teknologi.

Baca juga: Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Tumbuh 6,7 Persen, Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Menurut Straub, Texprocess akan menampilkan berbagai solusi dari peserta pameran untuk menghadapi berbagai tantangan di industri tekstil.

Mulai dari sistem cerdas material flow dan mesin jahit dengan bantuan sampai ke quality control real time berbasis kecerdasan buatan (AI).

Ilustrasi industri tekstil. SHUTTERSTOCK/AIPCREATIVE Ilustrasi industri tekstil.

Fokus dari pameran tahun ini yakni peningkatan efisiensi pada industri tekstil, optimalisasi target penggunaan sumber daya dan pengurangan ketergantungan atas rantai pasok yang mudah berubah.

Sehingga adanya teknologi baru bisa menyederhanakan operasi pemrosesan di tengah keterbatasan anggaran dan penurunan permintaan pelanggan.

Baca juga: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Pengusaha Didorong Cari Solusi Bersama

"Inovasi teknologi adalah kunci menuju kelangsungan hidup masa depan dari manufaktur pakaian dan prosesor tekstil teknikal," tutur Straub.

"Di Texprocess 2026, peserta pameran akan menentukan tren yang signifikan untuk masa mendatang, membantu memperkuat daya saing pelanggannya, khususnya di masa geopolitik yang sulit seperti saat ini," tambahnya.

Diikuti perusahaan-perusahaan ternama dunia

Sebanyak lebih dari 200 peserta pameran dari 24 negara saat ini sudah terdaftar sebagai peserta pameran Texprocess.

Ratusan peserta itu terdiri dari berbagai perusahaan besar tekstil dan teknologi pertekstilan.

Baca juga: Sebut Industri Tekstil Sudah Mulai Bangkit, Kemenaker Ungkap Ada 3.000 Buruh Kembali Bekerja di Pabrik

Di antaranya Barusan (Jepang), Macpi (Italia), Coats Group (Inggris), Valvan (Belgia) dan Sheffield Cutting Equipment (AS).

Dari Jerman sendiri ada banyak perusahaan tekstil yang sudah terdaftar, antara lain Humanetics Digital Europe, Zund, Veit dan Kornit Digital Europe.

Peserta pameran yang akan datang terdiri dari peserta baru dan peserta lama.

Tampilkan teknologi tekstil secara menyeluruh

Straub melanjutkan, Texprocess 2026 akan akan digelar bersamaan dengan pameran Techtextil yang diadakan di lokasi yang berdekatan.

Baca juga: Perdagangan Bebas Indonesia-Kanada Berlaku, Tarif 0 Persen untuk Tekstil sampai Walet

Tujuannya agar pengunjung yang saling berkaitan dengan industri pakaian dapat mengakses kedua event itu dengan mudah.

"Sebab pada pameran sebelumnya, 72 persen pengunjung Techtextil juga datang ke Texprocess," tutur Straub.

Khusus pada Texprocess 2026, seluruh teknologi dan pemrosesan tekstil akan ditampilkan secara menyeluruh. Mulai dari desain, cutting, jahit dan finishing sampai digital printing.

Nantinya para pengunjung dari berbagai sektor industri bisa juga memanfaatkan pameran untuk menemukan teknologi terbaik bagi fasilitas produksi mereka.

Baca juga: PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor yang Lebih Murah

"Hal ini termasuk baju, denim, pakaian fungsional dan pelindung, alas kaki, tekstil perlengkapan rumah dan kontrak, komponen otomotif dan produk medis," ungkap Straub.

"Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses produksi dan meningkatkan efisiensi. Gambaran pasar yang disediakan oleh Texprocess sangat penting untuk keputusan investasi," imbuh dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau