Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valuasi Nvidia Tembus 5 Triliun Dollar AS, Dipacu Ledakan Teknologi AI

Kompas.com - 29/10/2025, 21:23 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com - Nvidia mencetak sejarah baru dengan menjadi perusahaan pertama yang menembus valuasi pasar sebesar 5 triliun dollar AS atau setara Rp 82.720 triliun (kurs Rp 16.544 per dollar AS).

Pencapaian ini didorong oleh lonjakan permintaan global terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI).

Saham Nvidia naik lebih dari 4 persen pada perdagangan Rabu (29/10/2025). Kenaikan ini mempertegas posisi raksasa teknologi tersebut sebagai pemain utama dalam revolusi AI global.

Baca juga: Nvidia Beli Saham Nokia Rp 16 Triliun, Bangun Jaringan 6G Bertenaga AI

Perusahaan yang semula dikenal sebagai produsen prosesor untuk gim video kini menjelma menjadi penggerak utama industri AI.

Dilansir dari CNBC, saham Nvidia telah naik lebih dari 50 persen sejak awal tahun, setelah ditutup menguat 5 persen pada Selasa (28/10/2025).

Kenaikan nilai saham ini terjadi tidak lama setelah CEO Nvidia, Jensen Huang, mengumumkan bahwa perusahaan memperkirakan pesanan chip AI mencapai 500 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.272 triliun.

Ia juga mengungkapkan rencana pembangunan tujuh superkomputer baru untuk pemerintah Amerika Serikat.

Selain itu, Nvidia juga mengumumkan investasi sebesar 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,5 triliun di Nokia. Kemitraan strategis ini bertujuan mengembangkan teknologi jaringan seluler generasi berikutnya, 6G.

Baca juga: Qualcomm Mulai Produksi Chip AI, Tantang Bisnis AMD dan Nvidia

Kenaikan saham Nvidia turut mengangkat bursa saham Amerika Serikat ke rekor tertinggi pada Selasa.

Saham teknologi besar seperti Apple dan Microsoft juga menguat, masing-masing dengan valuasi lebih dari 4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 66.176 triliun.

Namun, lonjakan nilai saham ini memunculkan kekhawatiran akan potensi gelembung pasar.

Lembaga keuangan global seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank of England telah memperingatkan risiko penurunan tajam jika minat investor terhadap AI melemah.

Baca juga: CEO Nvidia: Profesi Paling Dibutuhkan di Era AI, Bukan Pekerja Kantoran

CEO Ark Invest, Cathie Wood, juga menilai pasar AI mungkin menghadapi “realitas baru” dalam waktu dekat. Meski demikian, ia menolak anggapan bahwa terjadi gelembung AI.

“Jika ekspektasi kami terhadap AI benar, kita baru berada di awal dari sebuah revolusi teknologi,” ujar Wood dalam wawancara dengan CNBC di sela-sela Future Investment Initiative (FII) di Riyadh, Arab Saudi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau