KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
HR Consultant/Konsultan SDM EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Pribadi Otrovert

Kompas.com - 04/10/2025, 08:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEORANG anak kecil bernama Rami Kaminski duduk bersama dengan teman-temannya yang penuh semangat untuk mengucapkan ikrar pramuka. Namun, saat teman-temannya tampak berapi-api, Rami kecil tidak merasakan getaran yang sama.

Dalam tulisan reflektifnya di New Scientist, Kaminski mengatakan, “Saya tidak merasakan apa-apa.”

Kalimat itu terdengar sederhana, tetapi membawa kegalauan besar dalam dirinya. Bayangkan melihat semua teman larut dalam kekhidmatan, sementara ia mempertanyakan alasan dirinya merasa hampa, terlepas, dan asing di antara sorak kagum anak-anak lain.

Baca juga: Eksistensi

Ia mulai menyadari dirinya seorang otrovert, istilah dari psikiater Kaminski untuk menggambarkan individu yang tidak nyaman dengan tuntutan kebersamaan dalam kelompok, tetapi tetap mampu menjalin kehangatan dalam hubungan personal.

Ia bukan introver yang menutup diri ataupun ekstrover yang mencari sorotan. Seorang otrovert seperti menghadap ke arah lain bukan di antara kedua kutub tersebut. Ia berjalan dengan ritmenya sendiri.

Dalam bukunya The Gift of Not Belonging: How Outsiders Thrive in a World of Joiners, Kaminski menuliskan beberapa pelajaran pribadi yang dipetik dari pengalamannya, bagaimana ia mengubah rasa asing yang awalnya dirasakan sebagai beban menjadi hal yang perlu disyukuri.

Baca juga: Thrivers

Eileen Rachman.Dok EXPERD Eileen Rachman.
Ia mengatakan, “Sejarah dipenuhi dengan pemikir independen yang tidak bergantung secara emosional pada kelompok mana pun dan karenanya dapat melihat fanatisme dari pikiran kolektif jauh sebelum kebanyakan orang menyadarinya.”

Menurut Kaminski, keunikan pribadi otrovert adalah karena mereka tidak larut dalam bluetooth phenomenon, yaitu kemampuan sebagian besar orang untuk langsung terhubung secara emosional dengan kelompok di sekitarnya. Otrovert memiliki jarak yang membuat mereka lebih jernih melihat fanatisme kelompok, sekaligus lebih orisinal dalam berpikir.

Jennifer Chase Finch, seorang konselor dan penulis, juga menceritakan pengalaman personalnya tumbuh sebagai pribadi yang otrovert.

Baca juga: Sikap Stoik dalam Kompleksitas Tempat Kerja

Dalam artikelnya di Medium, ia mengingat bagaimana ketika pertama kali menemukan kata otrovert pada 2023, ia merasakan sebuah “aha” yang mampu membuka misteri yang selama ini menyelimutinya.

Selama bertahun-tahun, ia kerap disalahpahami dan dilabeli “troublemaker” hingga akhirnya menemukan istilah otrovert yang membuatnya merasa lega, diterima, dan menyadari bahwa dirinya bukan aneh atau salah, melainkan cuma berbeda.

Selama ini, Finch sering dianggap troublemaker karena suka menentang otoritas, mengkritisi kemunafikan, dan mempertanyakan aturan yang dianggap orang lain sebagai hal lumrah. Label itu begitu menyakitkan sehingga ketika ia mengenali dirinya sebagai otrovert, barulah ia merasa lega.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Efektif

Finch menyebut dirinya contentful non-belonger, seseorang yang bahagia justru karena tidak tergantung pada kebersamaan. Bagi Finch, kebebasan sejati justru lahir ketika ia tidak lagi mengejar penerimaan kelompok.

Beda introver, ekstrover, dan otrovert

Kita terbiasa dengan dikotomi klasik, yakni introver atau ekstrover. Psikolog Carl Jung mengibaratkan introver sebagai orang yang berorientasi ke dalam, sedangkan ekstrover berorientasi ke luar dirinya.

Para introver butuh kesendirian untuk mengisi energi. Mereka bisa berinteraksi dalam kelompok, tetapi cepat lelah bila harus melakukannya untuk jangka waktu yang lama sehingga membutuhkan waktu dalam kesendirian untuk mengumpulkan energinya kembali.

Baca juga: Seni Mengelola Atasan

Sementara itu, para ekstrover hidup dari energi orang lain. Pertemuan, pesta, dan berjejaring, memberi mereka vitalitas yang membuat mereka semakin bersemangat. Berada dalam kesendirian justru membuat mereka resah.

Namun, dunia sosial terlalu kompleks untuk sekadar dibagi dalam dua kelompok ini. Di sinilah otrovert mengambil tempat. Seorang otrovert bisa menjalani relasi sosial dengan luwes dan tampak menikmatinya, tetapi tidak memiliki kebutuhan untuk terikat dengan kelompok tersebut. Mereka bisa tampil ramah, bahkan kadang tampak ekstrover, tetapi di dalam hati mereka tetap merasa sebagai outsider.

Kaminski menggambarkannya dengan sederhana, “Orientasi dasar mereka ditentukan oleh fakta bahwa arah yang mereka hadapi jarang sama dengan arah yang dihadapi orang lain.”

Bersyukur menjadi otrovert

Seorang otrovert juga memiliki keindahannya tersendiri. Mereka cenderung orisinal, bisa berempati dalam hubungan individu, dan mandiri secara emosional. Mereka tidak mudah terhanyut dalam tren, tidak butuh validasi eksternal, dan lebih bisa menghargai hidup apa adanya.

Baca juga: Kepemimpinan Spiritual Era Disrupsi

Seperti yang ditulis Finch, “Mereka tidak berputar ke dalam maupun ke luar; mereka berputar ke arah lain.”

Namun, ada sisi yang harus diwaspadai seorang otrovert. Mereka sering merasa kesepian dalam kelompok, lelah berpura-pura mengikuti arus, bahkan depresi jika harus menekan sifat aslinya. Dalam kelompok arisan, yang sibuk mengatur dress code bersama, bertukar kado, ia malah merasa terasing dan tidak terlibat.

Finch pernah merasakan dicap sebagai pembangkang hanya karena ia menolak meninggalkan kompas moral pribadinya. Kaminski pun mengingatkan bahwa fitting in dengan pura-pura suka bergaul bisa tidak sehat emosional bagi si otrovert.

Menghadapi seorang otrovert

Sebagai orangtua, bila melihat anak kita memiliki kecenderungan otrovert, kita harus menyadari betapa mereka mendambakan kebebasan berpikirnya, apalagi bila ia senang membaca.

Baca juga: Membangun Chemistry

Pemikirannya akan melanglang buana ke mana-mana meskipun ekspresinya tidak selalu berbeda dengan yang lain. Kita perlu menunjukkan dukungan kepada pemikirannya meskipun mungkin sulit kita pahami sehingga ia bisa merasa diterima.

Ada beberapa ciri khas para otrovert yang bisa disalahartikan sebagai tidak loyal atau sombong, karena keengganannya mengikuti acara kelompok yang tidak sesuai dengan jati dirinya. Dalam dunia kerja, mereka yang otrovert bisa dianggap lemah dalam teamwork hanya karena sering berbeda pendapat dengan yang lain.

Padahal, bisa jadi mereka memiliki ide-ide out of the box yang hingga saat ini belum pernah berani dicoba oleh kelompok. Otrovert memang cenderung terbebas dari group think yang berbahaya.

Baca juga: Sikap Apatis

Di tengah dunia yang selalu mendorong kita untuk “fit in”, otrovert mengajarkan arti kebebasan. Mereka adalah pengingat bahwa tidak semua orang harus menjadi bagian dari kawanan. Mungkin kita bukan otrovert, mungkin kita adalah introver atau ekstrover.

Namun, memahami otrovert memberi kita kesempatan untuk merayakan keberagaman cara manusia menghadapi dunia. Dan, bila kita sendiri ternyata adalah otrovert, kita bisa berhenti merasa bersalah karena berbeda.


Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau