Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 260 Miliar Digelontorkan untuk Selamatkan Pantai Kuta dari Abrasi

Kompas.com - 13/10/2025, 12:27 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Pemerintah menyiapkan dana Rp260 miliar untuk membangun pemecah ombak di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Proyek ini bertujuan menahan laju abrasi yang terus menggerus garis pantai sejak 1980.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan proyek ini akan membangun lima pemecah ombak dengan panjang masing-masing 110 meter.

“Dalam waktu yang sudah direncanakan hingga akhir tahun depan ini mudah-mudahan bisa tuntas semuanya dengan baik,” ujar AHY saat meninjau proyek di Badung, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Menko AHY: 5,3 Kilometer Sepanjang Pantai Kuta Bali Mengalami Abrasi

Proyek ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui kerja sama Kemenko IPK dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA). Hingga kini, progres pembangunan baru mencapai 18 persen.

AHY menjelaskan, abrasi di Pantai Kuta sudah menggerus pasir sejauh 15 hingga 20 meter. Garis pantai yang rusak mencapai 5,3 kilometer.

Kondisi ini mengancam hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan wisata itu.

“Sepanjang pantai Kuta ini banyak sekali destinasi pariwisata, banyak hotel, restoran, termasuk mal, yang juga makin hari makin terancam akibat mundurnya garis pantai, akibat abrasi tadi,” ucapnya.

Riset Kemenko IPK menunjukkan penambahan pasir atau sand nourishment menjadi langkah paling efektif.

Pemerintah memilih pasir dari Pantai Jimbaran karena memiliki karakteristik yang sama dengan pasir Kuta.

“Setelah diteliti sangat mirip karakternya dengan pasir yang ada di sepanjang Pantai Kuta ini, jadi tidak boleh hanya melihat satu sektor, tetapi juga berdasarkan penelitian, kemudian juga pengalaman diintegrasikan dengan peta jalan yang sudah kita buat untuk jangka panjang,” kata AHY.

Baca juga: Hujan Deras Kembali Guyur Bali, Titik Banjir Terjadi di Kuta, Jimbaran dan Nusa Dua

Ia menegaskan proyek ini bukan semata pembangunan fisik, tetapi juga upaya menjaga kelestarian alam dan melindungi ekonomi pariwisata Bali.

“Membangun infrastruktur tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonominya, kelestarian lingkungan alam Bali ini segala-galanya karena Bali andalan kita semua,” ujarnya.

Selain Pantai Kuta, pemerintah juga mendata wilayah lain di Bali yang rawan abrasi agar bisa mendapat penanganan serupa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau