JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar kuota magang untuk lulusan baru perguruan tinggi diperluas hingga 100 ribu peserta pada 2025.
Instruksi itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam konferensi pers di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (13/10/2025).
"Tadi malam, arahan dari Bapak Presiden bahwa tahun ini target diharapkan bisa sampai 100 ribu peserta," ujar Yassierli.
Baca juga: Jika Lolos Seleksi, Pendaftar Magang Fresh Graduate Bisa Mulai Kerja 20 Oktober 2025
Ia menjelaskan, batch pertama akan diikuti 20 ribu peserta. Setelah berjalan, program akan dilanjutkan ke batch kedua dengan 80 ribu peserta tambahan.
"Kita targetkan pertengahan November sudah jalan (batch kedua)," katanya.
Yassierli menambahkan, Kementerian Ketenagakerjaan akan segera mengumumkan tanggal dan tahapan batch kedua. Program magang ini juga akan diperluas ke lebih banyak perusahaan.
Selain di sektor swasta, pemerintah juga membuka kesempatan magang di lembaga pemerintahan.
"Kami ingin sesuai dengan arahan Presiden memberikan kesempatan yang seluas-luasnya," ucap Yassierli.
Sebelumnya, masa pendaftaran program magang fresh graduate diperpanjang hingga Rabu (15/10/2025). Awalnya, pendaftaran ditutup pada 12 Oktober.
Baca juga: Magang Nasional Sasar 20.000 Lulusan Baru, Pemerataan Jadi Prioritas
Kepala Biro Humas Kemenaker Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, perpanjangan dilakukan karena tingginya minat peserta.
"Kemnaker masih membuka kesempatan seluas-luasnya yang ingin mengikuti program pemagangan lulusan perguruan tinggi dengan tambahan waktu pendaftaran," kata Sunardi.
Dengan perpanjangan itu, pendaftaran perusahaan dan usulan program berlangsung pada 1–14 Oktober 2025, dilanjutkan pendaftaran peserta hingga 15 Oktober.
Seleksi dan pengumuman peserta dilakukan pada 16–18 Oktober. Pelaksanaan magang dimulai 20 Oktober 2025 dan berakhir 19 April 2026.
"Seleksi dan pengumuman dilakukan oleh perusahaan yang membuka lowongan magang. Setelah lolos, peserta akan menandatangani perjanjian magang dengan perusahaan tempat magang," tutur Sunardi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang