Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terealisasi 56 Persen, Menkeu Purbaya Ungkap Efek Penempatan Dana Rp 200 Triliun ke Perekonomian

Kompas.com - 14/10/2025, 15:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyaluran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun oleh bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada 12–30 September 2025 telah mencapai Rp112,4 triliun atau 56 persen.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dana tersebut telah disalurkan dalam bentuk kredit produktif ke sektor riil. Dampaknya mulai terlihat pada konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Yang diserap telah disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif. Artinya lebih dari separuh dana yang ditempatkan sudah bekerja untuk menopang konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Baca juga: Apa Itu Family Office yang Dicetuskan Luhut dan Ditolak Purbaya Pakai Dana APBN?

Berikut dampak penempatan dana pemerintah yang mulai terlihat di perekonomian:

Kredit Tumbuh Lebih Cepat

Penempatan dana di bank bertujuan menambah likuiditas agar penyaluran kredit meningkat. Data Agustus 2025 menunjukkan kredit perbankan tumbuh 7,6 persen.

Meski data terbaru belum dirilis, Purbaya memperkirakan pertumbuhan kredit akhir September lebih tinggi karena adanya tambahan dana Rp200 triliun.

“Pemerintah menempatkan Rp200 triliun kas negara di Himbara untuk memastikan likuiditas ekonomi tetap terjaga. Dengan tingkat bunga rendah, langkah ini mampu mendorong pertumbuhan kredit yang lebih agresif,” katanya.

Baca juga: Digugat Soal PPh Uang Pensiun dan Pesangon, Purbaya: Kita Jangan Sampai Kalah

Uang Primer Naik 13,2 Persen

Likuiditas di sistem keuangan juga meningkat. Uang primer atau base money (M0) tumbuh 13,2 persen hingga akhir September, dari sebelumnya 0 persen.

Menurut Purbaya, angka itu belum ideal karena target pertumbuhan uang primer mencapai 20 persen. Namun kenaikan ini tetap positif karena menunjukkan peredaran uang yang lebih longgar di perekonomian.

“Itu menunjukkan uang di sistem perekonomian memang bertambah dengan signifikan. Jadi seharusnya ke depan ekonominya akan tumbuh juga,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau