Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danamon Bukukan Kenaikan Laba Bersih 21 Persen hingga September 2025

Kompas.com - 30/10/2025, 19:00 WIB
Debrinata Rizky,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 2,8 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima mengatakan, kenaikan laba tersebut ditopang penurunan biaya kredit dan pertumbuhan sehat pada penyaluran pinjaman serta penghimpunan dana.

“Kinerja positif ini merupakan hasil dari komitmen Danamon membangun bisnis yang berkelanjutan, disertai tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik,” ujar Ejima dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Bank Danamon Minta Masyarakat Waspadai Fraud dari Wi-Fi Publik hingga Port Isi Daya

Hingga akhir September 2025, total kredit dan trade finance konsolidasian mencapai Rp 196,2 triliun atau naik 5 persen yoy.

Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan 12 persen pada lini bisnis consumer banking, 9 persen di enterprise banking dan financial institution, serta 6 persen di segmen usaha kecil menengah (SME).

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 170,3 triliun atau tumbuh 14 persen yoy. Pendanaan granular terdiri atas tabungan, giro, dan deposito berjangka reguler tumbuh 4 persen yoy.

Sepanjang periode Januari-September 2025, pendapatan operasional konsolidasian Danamon mencapai Rp 14,4 triliun atau naik 1 persen yoy, sementara laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) naik 2 persen menjadi Rp 6,4 triliun.

Dengan penurunan biaya kredit sebesar 18 persen, laba bersih meningkat 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Margin bunga bersih (NIM) tercatat stabil di 6,9 persen.

Baca juga: Bank Danamon Belum Berniat Terbitkan Global Bond, Andalkan Dukungan MUFG

Kualitas aset juga membaik, dengan rasio loan-at-risk (LAR) turun 250 basis poin menjadi 9 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto membaik menjadi 1,8 persen.

Rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasian juga naik menjadi 26,6 persen, sementara rasio kecukupan likuiditas (LCR) tercatat 145,7 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 123,2 persen.

Dari sisi operasional, Danamon mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sinergis dengan Adira Finance sebesar Rp 1,5 triliun, naik 57 persen yoy.

Unit Usaha Syariah Danamon juga menunjukkan pertumbuhan penghimpunan dana haji dan umrah hingga 109 persen yoy, serta peningkatan jumlah rekening 52 persen yoy.

Aplikasi digital D-Bank PRO juga mencatat kenaikan pengguna aktif 7 persen dan volume transaksi 30 persen yoy hingga September 2025.

Baca juga: Bank Danamon Tebar Dividen Rp 1,1 Triliun, 35 Persen dari Laba Bersih

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau