Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Jateng Siap Gelar Sensus Ekonomi 2026, Fokus Tangkap Potensi Usaha dan Digitalisasi

Kompas.com - 30/10/2025, 21:25 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah tengah mempersiapkan Sensus Ekonomi 2026 yang dijadwalkan berlangsung dari Juni hingga Juli 2026.

Sensus ini dilaksanakan setiap 10 tahun untuk memantau perkembangan ekonomi secara riil.

Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memetakan potensi ekonomi dan karakteristik usaha di luar sektor pertanian secara menyeluruh, mencakup skala mikro hingga besar, termasuk sektor jasa dan perdagangan daring yang semakin berkembang.

Baca juga: Buruh di Yogyakarta Sambangi BPS , Minta Instrumen UMP Sesuai Kebutuhan Layak

“Sensus ini akan mendata semua pelaku usaha, ini penting untuk meng-update kondisi saat ini,” ujar Endang usai Sosialisasi Sensus Ekonomi di Hariss Hotel Semarang, Kamis (30/10/2025) sore.

Digitalisasi ekonomi menjadi indikator baru yang akan ditangkap dalam sensus kali ini, mengingat tren penjualan online yang belum tercakup dalam sensus sebelumnya pada tahun 2016.

Endang menyatakan bahwa data usaha yang dihimpun pada sensus sebelumnya mencapai 40,1 juta unit usaha di Jawa Tengah.

Namun, angka tersebut diperkirakan telah mengalami perubahan signifikan, terutama di sektor usaha mikro dan kecil yang sangat rentan terhadap dinamika ekonomi.

Baca juga: Soal Utang Petani Hampir Rp 1,5 Triliun, DPRD Indramayu Panggil BPS dan DKPP

“Bisa jadi usaha yang dulunya industri kini beralih menjadi perdagangan. Terus sekarang ingin menangkap juga digitalisasi ekonomi yang dulu memang enggak ada kan, sekarang kan penjualan-penjualan secara online,” bebernya.

Sensus ini akan dilakukan secara door to door oleh petugas lapangan yang akan direkrut pada awal tahun 2026.

Secara nasional, jumlah petugas diperkirakan mencapai lebih dari 180.000 orang, namun jumlah alokasi petugas di Jawa Tengah masih menunggu hasil prelist usaha yang akan dikumpulkan hingga Desember 2025.

Seluruh proses pendataan akan berbasis aplikasi digital, dan masyarakat dapat mengakses informasi melalui laman resmi BPS di masing-masing kabupaten/kota.

Baca juga: BPS: Pengeluaran Masyarakat Indramayu untuk Rokok Lebih Besar daripada Beras

Endang juga mengimbau masyarakat, khususnya pelaku usaha, untuk menyiapkan data usaha seperti jumlah tenaga kerja dan pengeluaran, serta menjawab pertanyaan petugas dengan jujur.

Ia menegaskan bahwa data yang dikumpulkan tidak berkaitan dengan pajak dan akan disajikan secara agregat untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi pembangunan.

“BPS tidak mengeluarkan data individu tapi secara agregat (rata-rata). Kami harap masyarakat tidak menolak, karena ini murni untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi (statistik nasional),” tegasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau