JAKARTA, KOMPAS.com – Komitmen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terhadap keberlanjutan tak hanya diwujudkan melalui pembiayaan hijau, tetapi juga lewat dampak sosial yang nyata bagi masyarakat. Melalui empat program tanggung jawab sosial dan lingkungan, Bank Mandiri telah menjangkau lebih dari 60 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia.
Empat program unggulan yang dijalankan yaitu Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri, dan Mandiri Peduli Sekolah. Program-program ini menjadi bagian dari pilar Sustainability Beyond Banking yang menghubungkan keberlanjutan bisnis dengan kesejahteraan sosial.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menjelaskan, Bank Mandiri menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kami ingin memastikan setiap langkah bisnis juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 310,5 Triliun hingga Kuartal III 2025
Selain memperluas jangkauan sosial, Bank Mandiri juga memperkuat kesetaraan di lingkungan kerja. Saat ini, 46 persen posisi manajerial diisi oleh perempuan, sejalan dengan komitmen inklusivitas dan keberagaman.
Dengan penerapan ESG yang konsisten, Bank Mandiri berhasil meningkatkan skor Sustainalytics menjadi 9,5 poin pada 2025, menandakan eksposur risiko ESG yang sangat rendah sekaligus memperkuat reputasi perseroan di tingkat regional.
Sebagai informasi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memperluas portofolio pembiayaan hijau yang kini mencapai Rp 159 triliun hingga kuartal III 2025, naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Porsi tersebut mencakup lebih dari 35 persen pangsa pasar di antara tiga bank besar nasional.
Novita mengatakan, pembiayaan hijau menjadi pilar penting dalam strategi keberlanjutan Mandiri menuju target netral karbon pada 2030.
“Kami berkomitmen memastikan setiap inisiatif bisnis mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Siapkan Buyback Saham Rp 1,7 Triliun, Tunggu Kondisi Pasar
Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), bank pelat merah lain, mencatat pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 182,2 triliun atau 24 persen dari total kredit, per April 2025.
Selain itu, hingga April 2025, BNI mencatat pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 182,2 triliun atau 24 persen dari total kredit.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, dari jumlah tersebut, sebesar Rp 72,8 triliun dialokasikan khusus untuk pembiayaan hijau.
"Pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BNI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dinamika perubahan iklim juga mendorong sektor perbankan untuk berperan aktif dalam pembiayaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," kata Okki dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (9/6/2025).
Baca juga: Penyaluran Pembiayaan Hijau BNI Rp 182,2 Triliun, 24 Persen Total Kredit
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang