Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat ESG, BMRI Bantu 60.000 Warga Lewat Program Sosial Mandiri

Kompas.com - 28/10/2025, 10:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Debrinata Rizky,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komitmen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terhadap keberlanjutan tak hanya diwujudkan melalui pembiayaan hijau, tetapi juga lewat dampak sosial yang nyata bagi masyarakat. Melalui empat program tanggung jawab sosial dan lingkungan, Bank Mandiri telah menjangkau lebih dari 60 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia.

Empat program unggulan yang dijalankan yaitu Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri, dan Mandiri Peduli Sekolah. Program-program ini menjadi bagian dari pilar Sustainability Beyond Banking yang menghubungkan keberlanjutan bisnis dengan kesejahteraan sosial.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menjelaskan, Bank Mandiri menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. 

“Kami ingin memastikan setiap langkah bisnis juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 310,5 Triliun hingga Kuartal III 2025

Selain memperluas jangkauan sosial, Bank Mandiri juga memperkuat kesetaraan di lingkungan kerja. Saat ini, 46 persen posisi manajerial diisi oleh perempuan, sejalan dengan komitmen inklusivitas dan keberagaman.

Dengan penerapan ESG yang konsisten, Bank Mandiri berhasil meningkatkan skor Sustainalytics menjadi 9,5 poin pada 2025, menandakan eksposur risiko ESG yang sangat rendah sekaligus memperkuat reputasi perseroan di tingkat regional.

Sebagai informasi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memperluas portofolio pembiayaan hijau yang kini mencapai Rp 159 triliun hingga kuartal III 2025, naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Porsi tersebut mencakup lebih dari 35 persen pangsa pasar di antara tiga bank besar nasional.

Novita mengatakan, pembiayaan hijau menjadi pilar penting dalam strategi keberlanjutan Mandiri menuju target netral karbon pada 2030. 

“Kami berkomitmen memastikan setiap inisiatif bisnis mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya. 

Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Siapkan Buyback Saham Rp 1,7 Triliun, Tunggu Kondisi Pasar

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), bank pelat merah lain, mencatat pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 182,2 triliun atau 24 persen dari total kredit, per April 2025. 

Selain itu, hingga April 2025, BNI mencatat pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 182,2 triliun atau 24 persen dari total kredit. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, dari jumlah tersebut, sebesar Rp 72,8 triliun dialokasikan khusus untuk pembiayaan hijau. 

"Pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BNI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dinamika perubahan iklim juga mendorong sektor perbankan untuk berperan aktif dalam pembiayaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," kata Okki dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (9/6/2025).

Baca juga: Penyaluran Pembiayaan Hijau BNI Rp 182,2 Triliun, 24 Persen Total Kredit

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Sido Muncul (SIDO) Tebar Dividen Interim Rp 647 Miliar, Cek Jadwalnya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau