JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran perdagangan dan teknologi tekstil internasional, Texprocess 2026 akan digelar di Frankfurt, Jerman, pada 21 hingga 24 April 2026 mendatang.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 200 peserta yang terdaftar untuk mengikuti pameran yang digelar dua tahun sekali itu.
Direktur Pelaksana VDMA Textile Care, Fabric and Leather Technologies (VDMA TFL) Elgar Straub mengatakan, Texprocess menjadi pameran penting karena industri tekstil saat ini sedang mengalami banyak tantangan.
Baca juga: Pertumbuhan Industri Tekstil Didukung Revisi Permendag 8 Tahun 2024
Ilustrasi: Bahan baku benang sintetis yang akan diolah menjadi tekstil polyester."Tampil di pasar internasional sangat penting, terlebih di saat ini. Industri tekstil menghadapi tantangan besar dan perusahaan perlu mengeksplorasi kesempatan baru, menemukan rekan bisnis, mendorong perkembangan ke depan dan meraih kesempatan pasar," ujar Straub dalam sesi media briefing di Jakarta, Selas (21/10/2025).
"Hal ini disebabkan pembatasan investasi, tarif, penurunan konsumsi, perkembangan geopolitik dan banyak hal lain menempatkan industri tekstil di bawah tekanan besar," katanya.
VDMA TFL merupakan asosiasi dagang di Jerman yang mewakili perusahaan-perusahaan di sektor industri tekstil, perawatan, kain, dan kulit.
Asosiasi ini fokus pada isu digitalisasi, otomatisasi, keberlanjutan dalam industri tekstil dan kulit, serta mewakili anggotanya dalam hal-hal seperti perdagangan dan teknologi.
Baca juga: Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Tumbuh 6,7 Persen, Jadi Penopang Ekonomi Nasional
Menurut Straub, Texprocess akan menampilkan berbagai solusi dari peserta pameran untuk menghadapi berbagai tantangan di industri tekstil.
Mulai dari sistem cerdas material flow dan mesin jahit dengan bantuan sampai ke quality control real time berbasis kecerdasan buatan (AI).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya