Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Texprocess 2026 Bakal Digelar, Ratusan Peserta Siap Tampilkan Inovasi Industri Tekstil

Kompas.com - 21/10/2025, 17:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi industri tekstil. SHUTTERSTOCK/AIPCREATIVE Ilustrasi industri tekstil.

Fokus dari pameran tahun ini yakni peningkatan efisiensi pada industri tekstil, optimalisasi target penggunaan sumber daya dan pengurangan ketergantungan atas rantai pasok yang mudah berubah.

Sehingga adanya teknologi baru bisa menyederhanakan operasi pemrosesan di tengah keterbatasan anggaran dan penurunan permintaan pelanggan.

Baca juga: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Pengusaha Didorong Cari Solusi Bersama

"Inovasi teknologi adalah kunci menuju kelangsungan hidup masa depan dari manufaktur pakaian dan prosesor tekstil teknikal," tutur Straub.

"Di Texprocess 2026, peserta pameran akan menentukan tren yang signifikan untuk masa mendatang, membantu memperkuat daya saing pelanggannya, khususnya di masa geopolitik yang sulit seperti saat ini," tambahnya.

Diikuti perusahaan-perusahaan ternama dunia

Sebanyak lebih dari 200 peserta pameran dari 24 negara saat ini sudah terdaftar sebagai peserta pameran Texprocess.

Ratusan peserta itu terdiri dari berbagai perusahaan besar tekstil dan teknologi pertekstilan.

Baca juga: Sebut Industri Tekstil Sudah Mulai Bangkit, Kemenaker Ungkap Ada 3.000 Buruh Kembali Bekerja di Pabrik

Di antaranya Barusan (Jepang), Macpi (Italia), Coats Group (Inggris), Valvan (Belgia) dan Sheffield Cutting Equipment (AS).

Dari Jerman sendiri ada banyak perusahaan tekstil yang sudah terdaftar, antara lain Humanetics Digital Europe, Zund, Veit dan Kornit Digital Europe.

Peserta pameran yang akan datang terdiri dari peserta baru dan peserta lama.

Tampilkan teknologi tekstil secara menyeluruh

Straub melanjutkan, Texprocess 2026 akan akan digelar bersamaan dengan pameran Techtextil yang diadakan di lokasi yang berdekatan.

Baca juga: Perdagangan Bebas Indonesia-Kanada Berlaku, Tarif 0 Persen untuk Tekstil sampai Walet

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau